Tantangan kesehatan mental di kalangan mahasiswa semakin menjadi perhatian utama di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Masalah kesehatan mental ini tidak boleh dianggap remeh, karena dapat berdampak pada kesejahteraan dan prestasi akademik mahasiswa.
Menurut dr. Andriani, seorang psikolog klinis, “Tantangan kesehatan mental di kalangan mahasiswa seringkali disebabkan oleh tekanan akademik, masalah hubungan sosial, dan ketidakpastian masa depan.” Hal ini diperkuat oleh studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia yang menunjukkan bahwa 1 dari 4 mahasiswa mengalami gangguan kesehatan mental.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh dr. Bambang, seorang psikiater terkemuka, juga menunjukkan bahwa isolasi sosial akibat pembatasan sosial selama pandemi Covid-19 turut memperburuk kondisi kesehatan mental mahasiswa. “Ketidakmampuan untuk bertemu teman-teman dan berkumpul secara fisik dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi,” ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di kalangan mahasiswa, perlu adanya peran serta dari seluruh pihak, baik itu perguruan tinggi, pemerintah, maupun keluarga. Dukungan sosial dan layanan kesehatan mental yang memadai sangat diperlukan untuk membantu mahasiswa mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
Sebagai mahasiswa, penting bagi kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental kita sendiri dan juga teman-teman kita. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kesulitan mengatasi masalah kesehatan mental. Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Dengan kesadaran dan dukungan yang kuat, diharapkan tantangan kesehatan mental di kalangan mahasiswa dapat diminimalisir dan mahasiswa dapat meraih prestasi akademiknya dengan baik. Semangat untuk kita semua!